Uji Emisi, Uji Nurani

Mulai tanggal 4 Pebruari 2006, pemerintah mewajibkan uji emisi gas buang untuk kendaraan bermotor yang akan memperpanjang STNK-nya, termasuk sepeda motor tentunya. Biaya pengujian sebesar 30 ribu rupiah untuk sepeda motor dan 50 ribu rupiah untuk mobil ditanggung pemilik kendaraan :(.
OK deh pak, selama itu bisa membuat udara yang kita hirup jadi lebih bersih, saya sih setuju saja. Tapi seperti kita lihat di Jakarta, kendaraan umum yang sudah dari dulu diwajibkan uji emisi, masih banyak yang mengepulkan asap hitam tebal bin pekat dijalanan. Seharusnya kendaraan seperti itu sudah dilarang beroperasi, mengingat pencemaran udara yang ditimbulkan. Tapi entah dengan pertimbangan apa sehingga sampai saat ini kendaran pencemar tersebut masih banyak berkeliaran.

Jadi bagi yang kendaraannya kemungkinan gak bakal lolos uji emisi ini, jangan kuatir. Bangsa kita ini pintar cari jalan keluar kok, semua bisa diatur. Contohnya waktu guwa bikin SIM Desember lalu. Saat itu gua bikin SIM secara kolektif dan salah satu pemohon (ampun dah bahasanya) adalah bapak-2 yg baru belajar naik motor. Alhasil sewaktu ujian praktek, bapak tersebut jatuh dari motor. Padahal dia baru jalan 3 meter-an dan cone pembatas jatuh semua tersenggol motor-nya dan tidak menyelesaikan ujian prakteknya. Dengan kemampuan seperti itu, bapak tersebut bisa membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lain jika mengendarai motor di jalan umum. Tapi (tidak) herannya, bapak tersebut akhirnya mendapatkan SIM C nya juga. Satu contoh bahwa semua bisa diatur :D.

Akhirnya kita cuma bisa berharap langkah yg diambil pemerintah ini bisa berjalan lancar dan kita tidak pernah melihat lagi kendaraan di jalanan dengan asap mengepul dari lobang knalpotnya.

Explore posts in the same categories: Transportation

6 Comments on “Uji Emisi, Uji Nurani”


  1. desember kemaRen gua Jg bIkin sim (A). engGAK Pake Tes2an segaLA, kareNA ada PaK pOLisi yang baik hati bERsedIA meMBANtu :mrgreen:

  2. didats Says:

    hehehe…
    bahan baru buat korupsi? 😀

  3. eqi pratama Says:

    uji emisi semua juga ga bakalan lulus paling lulus juga harus ngeluarin duit yang banyak,kasiankan rakyat kita semua miskin mu disamain dgn as tentu tidak pasilitas dinegara kita belum memadai apalagi banyak tetek bengeknya .trus mu rencana uji emisi lebih ribet faktor kendalanya banyak paling juga nambah lagi bencana,ga pas buat negara kita masyarakatnya relatif miskin

  4. ardy Says:

    apaan nich………;)

  5. irwan pahlipi Says:

    Saya bingung nih dengan pernyataan kalo kendaraan gak lolos uji emisi akan ditindak. Lha apa dosa saya kalo saya ditindak karena kendaraan saya gak lolos uji emisi, karena dari mulai desain, produksi, pemasaran, saya samasekali gak terlibat, saya cuma beli dan pake, saya gak pernah otak atik kendaraan saya, saya gak pernah dengan sengaja merusak mesin supaya emisinya buruk, bahkan saya gak tahu kenapa emisi jadi buruk, karena saya ikuti aturan ganti oli, periksa mesin dan lain-lain, seperti rekomendasi dari dealernya. Bahkan saya gak ngerti mesin, cuma pake, kalo ada apa2 ya ke bengkel, perawatan rutin ke bengkel. Lalu kalo kendaraan yang gak lolos apa mesti dibuang, apa masih bisa diperbaiki, kenapa sampe pemiliknya, meski awam dan rajin merawat kendaraan tapi gak lolos uji, sampe diancam denda dan dipenjara, apa gak ada sosialisasi apa dan kenapa emisi itu bisa buruk, lalu bagaimana kendaraan yang gak lolos mau diapain selain pemiliknya masuk penjara atau denda tinggi, apa iya emisi buruk akibat pemiliknya sengaja merusak mesinnya supaya emisi buruk, apa untungnya bagi pemilik merusak mesin kendaraannya, apa gak ada sosialisasi dan penjelasan yang perusasif dan manusiawi selain ngancam. Setiap berita tentang emisi cuma ancaman masuk penjara atau denda kalo gak lolos, atau ancaman2 lain. Kalo semua kendaraan meski baru pasti buruk, kenapa sekalian aja dilarang punya kendaraan, atpm2 dilarang perbanyak penjualan, dll.


Leave a reply to eqi pratama Cancel reply